Sebagai negara beriklim tropis,
Indonesia sebetulnya sangat cocok sebagai penghasil buah-buah tropis
yang jumlahnya sangat banyak. Ironisnya, produksi buah di Indonesia pun
tak sanggup memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga Indonesia juga
harus mengimpor buah-buahan dari negara tetangga.
Lebih
ironis lagi adalah keberadaan tanaman buah asli Indonesia yang beberapa
diantaranya sudah mulai langka, atau berpotensi punah, seperti yang
dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com dibawah ini
Kawista
Di
Indonesia, Kawista tergolong sebagai buah eksotik dengan bentuk bulat,
warnanya putih sedikit coklat kehijauan. Buah yang berasal dari India
ini mirip sekali dengan bola batu dan saat sudah masak, aromanya sungguh
wangi menggoda. Di Rembang dan sekitarnya, populasi Kawista masih cukup
banyak. Di sana buah ini menjadi bahan dasar sirup kawista. Di beberapa
daerah di Jawa biasa disebut sebagai Kawis, sedangkan di Bali pohon ini
dinamakan Kusta.
Maja
Maja
(Aegle marmelos (L.) Correa, famili jeruk-jerukan atau Rutaceae) adalah
tumbuhan berbentuk pohon yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh
daunnya dan berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika. Tanaman
ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen
buahnya. Maja masih berkerabat dekat dengan kawista. Di Bali dikenal
sebagai bila. Di Pulau Jawa, maja sering kali dipertukarkan dengan
berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.
Warna
kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau
jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan
anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah pahit. Sebagaimana jeruk,
buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar.
Kulitnya dibuat marmalade.
Maja terlibat dalam mitos mengenai asal nama kerajaan Majapahit,
suatu imperium yang membentang di Nusantara dari abad XIII-XV. Konon,
Raden Wijaya, sang pendiri kerajaan, menerima sebidang tanah di daerah
Tarik (Terik atau Trik; lokasi tepatnya sekarang masih diperdebatkan).
Sewaktu membangun daerah itu, ada pekerjanya yang memakan buah maja.
Kebetulan yang dimakan adalah buah yang berasa pahit. Oleh sebab itu
daerah tersebut kemudian dinamakan “Majapahit” atau “Wilwatikta”
Mundu
Mundu
(Garcinia dulcis) merupakan tanaman buah yang bertajuk rimbun dengan
tinggi pohon mencapai 10 -13 m. Tanaman ini merupakan asli Indonesia dan
banyak terdapat di Jawa dan Kalimantan. Di Kalimantan, Mundu dikenal
dengan nama baros dan jawura. Entah karena kebutuhan atau karena buah
ini juga terdapat di Jawa Barat, nama buah ini juga dijadikan nama
tempat, seperti Cijawura di Bandung, Baros di Cimahi, Kampung Mundu di
Ciamis dan Kecamatan Mundu di Cirebon.
Rukem
Rukem
(Flacourtia rukam) adalah nama pohon penghasil buah yang juga merupakan
tanaman asli Indonesia. Keberadaan Rukem mulai langka karena pohon ini
ditanam sebagai tanaman pekarangan, bukan tanaman budidaya buah
komersial. Buah ini unik, untuk memakannya, buah harus dipijit-pijit
dulu untuk menghilangkan rasa sepat. Buah rukem dapat
pula dijadikan rujak dan asinan, atau dicampur gula dijadikan selai.
Buah yang masih muda dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional
yang berkhasiat untuk mengobati diare dan disentri.
Matoa
Matoa
(Pometia pinnata) memiliki tajuk rindang dengan akar yang kuat dan
tinggi tanaman rata-rata18 m. Buah Matoa adalah buah khas asli Papua.
Umumnya berbuah sekali setahun. Berbunga pada bulan Juli – Oktober dan
berbuah 3 – 4 bulan kemudian. Penyebaran buah Matoa di Papua hampir
terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1.200 m
dpl. Rasa buahnya sangat manis, dan mirip perpaduan rasa leci, rambutan,
dan lengkeng.
Kepel
Kepel
(Stelechocarpus burahol) adalah pohon buah yang menjadi flora identitas
DI Yogyakarta. Dulunya, Kepel digemari puteri keraton-keraton di Jawa,
karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air
seni tidak berbau tajam. Buah Kepel juga dipercaya mempunyai berbagai
khasiat kecantikan dan menjadi deodoran bagi putri keraton zaman dulu.
Di lingkungan keraton Jawa, Kepel memiliki nilai filosofi sebagai
perlambang kesatuan dan keutuhan mental dan fisik. Namun,karena lebih
banyak ditanam di lingkungan keraton, buah ini pun menjadi langka. Tak
banyak orang mengenalnya. Padahal buah ini manis rasanya dan wanginya
khas.
Bisbul
Bisbul
(Diospyros philippensis) dikenal juga sebagai Velvet Apple (Inggris)
atau Buah Mentega. Walau bukan asli Indonesia, pohon buah ini ditemukan
di Bogor, Jawa Barat sebagai tanaman pekarangan. Bisbul sudah cukup lama
dikenal dan banyak tumbuh di Bogor. Sudah lebih dari seratus tahun
tumbuh di Bogor Selatan. Masyarakat setempat termasuk pedagang buah,
sudah menganggap buah ini sebagai buah khas dari daerah Bogor.
Buah
Bisbul ternyata masih satu famili dengan buah Kesemek, namun yang
membedakannya adalah Bisbul biasanya tumbuh di daerah rendah dan berhawa
panas. Sedangkan Kesemek tumbuh di daerah dataran tinggi yang berhawa
sejuk. Satu lagi ciri yang membedakannya adalah buah Kesemek dikenal
dengan buah berbedak,sementara Bisbul memiliki bulu-bulu halus pada
kulit buahnya.
Menteng
Popularitas
buah Menteng tak seharum kawasan mewah Menteng di Jakarta. Padahal
Menteng (Baccaurea dulcis) merupakan buah asli Indonesia. Menteng
termasuk dalam marga Baccaurea yang umumnya berbentuk pohon atau perdu.
Menteng mempunyai keunggulan karena berbuah sangat lebat dengan musim
berbunga dan berbuah berlangsung setiap tahun. Musim buah biasanya mulai
Januari – Maret.
Buah Menteng bentuknya sangat mirip dengan buah duku.Buah Menteng memiliki
warna kulit yang hijau kekuningan atau kemerahan. Daging buah Menteng
berwarna putih,ada pula yang berwarna merah.Rasa buah Menteng itu asam
bercampur manis. Biji buah Menteng cukup besar, dengan daging buah tidak
banyak. Buah menteng dapat langsung dimakan atau diolah menjadi asinan,
sirup atau minuman lainnya.
Kemang
Nama
latin dari Kemang adalah Mangifera caesia. Buah Kemang mempunyai nama
lain yaitu palong ( Kalimantan Timur ) . Buah Kemang merupakan buah yang
sejenis dengan buah mangga. Bila buah Kemang telah masak, warnanya akan
kuning kecokelat-cokelatan. Buah Kemang mempunyai daging buah berwarna
kuning serta banyak mengandung air. Rasa buah Kemang pun asam dan manis.
Buah Kemang mempunyai bau yang khas. Buah Kemang bisa dikonsumsi
langsung atau dimakan sebagai campuran rujak, atau bisa dibuat sari
buah, campuran es buah, atau bahan pembuat sirup. Daun buah kemang yang
masih muda dapat dimakan untuk lalapan di wilayah Jawa Barat.
Gandaria
Nama
latin dari buah Gandaria adalah Bouea macrophylla. Nama lainnya adalah
jatake. Buah gandaria saat muda berwarna hijau, namun apabila matang
akan berwarna kuning atau orange. Buah gandaria mempunyai ukuran sebesar
bola bekel serta memiliki biji berwarna ungu muda. Buah Gandaria
memiliki rasa asam manis. Buah Gandaria dapat dimakan sebagai rujak,
manisan ataupun campuran sambal. Daun buah Gandaria bisa dimakan sebagai
lalapan.
Buni
Buni
(Antidesma bunius L.) merupakan pohon yang dapat tumbuh hingga mencapai
tinggi 15-30 m. Batang utama bercabang banyak sehingga membentuk tajuk
yang rindang. Daun merupakan
daun tunggal, berwarna hijau gelap, duduk berselang-seling, panjang
10-22,5 cm, lebar 5-7,5 cm. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam
tandan, berbau menyengat, berwarna mula-mula hijau terang dan menjadi
kemerah-merahan pada saat mekar, bunga jantan dan bunga betina terletak
pada pohon yang berlainan (berumah dua). Bunga betina berukuran lebih
besar daripada ukuran bunga jantan, panjang 7,5-20 cm.
Buah
tersusun dalam tandan, berbentuk bulat atau bulat telur, bergaris
tengah sekitar 3 cm, berwarna hijau pada saat masih muda dan menjadi
merah tua sampai kekuningan pada saat masak, berasa sangat masam ketika
muda, tetapi menjadi manis ketika sudah masak. Di Indonesia, tanaman ini
berbunga pada bulan September dan Oktober, dan buah akan matang pada
bulan Februari dan Maret. Buah buni digunakan untuk rujak, atau campuran
minuman buah-buahan. Alkaloid yang dihasilkan digunakan untuk campuran
obat. Daun muda dikonsumsi untuk lalapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar